Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia berdiri pada tanggal 18
April 1983 di Baturaden, Jawa Tengah. Dalam rangka memperingati ulang tahun
ISMAPETI, Institut Pertanian Bogor selaku panitia dan tuan rumah telah
melaksanakan serangkaian acara Diesnatalis ISMAPETI ke 31 pada tanggal 18-20
April 2014. Acara diesnatalis diikuti oleh 140 orang dari 14 universitas/institusi
di Indonesia Univ Jambi, Univ Bengkulu, Univ Pancabudi Medan, UIN Suska Riau,
Univ Andalas Padang, Univ Padjajaran, Univ Jenderal Soedirman (UNSOED), Univ
Sebelas Maret, Univ Gajah Mada, Univ Kanjuruan Malang, Univ Brawijaya, Univ
Udayana Bali, Univ Cendana NTT, Univ Tadolako Palu, IPB, dan Univ Sriwijaya
Palembang.
Jum'at, 18 April 2014,
Acara Dies Natalis Ismapeti ke-31 dimulai dengan Talk Show di Auditorium
J.H.Hutasoit dengan tema "Kementrian Peternakan Menyokong Ketahanan Pangan". Talkshow dibuka
oleh Ibu Irma dan diikuti dengan pemukulan gong oleh Prof. Dr. Ir. Luki
Abdullah, M. Sc. Agr. Narasumber yang hadir pada acara Talkshow kali ini
yaitu Bapak Riwantoro dari Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian RI, Bapak
Ruri Suwarsono selaku perwakilan dari Gabungan Peternak Ayam Nasional (GOPAN),
Bapak Andang dari Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia (ISPI), dan Bapak
Luky Abdullah dari Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Peternakan Indonesia. Acara
ini dipandu oleh Tarmidzi Taher, Ketua Umum ISMAPETI.
Kemandirian pangan atau swasembada pangan terjadi apabila sebuah negara
sudah mampu memenuhi kebutuhan pangan minimal 90%. Perwakilan dari Dirjen
Peternakan mengatakan “ Untuk mencapai kedaulatan dan ketahanan pangan cukup
sulit karena fungsinya memiliki keterkaitan dengan berbagai pihak dalam rangka
pengembangan peternakan”. Kemandirian ternak
ayam ras dalam hal pemenuhan sarana produksi yang berbasis sumber daya lokal
dan diiringi dengan kemandirian sapi potong, sapi perah, kerbau, kambing, dan
itik.
Banyaknya keterkaitan sector peternakan dengan sector lain
dan juga adanya pergeseran pakan yaitu biaya pakan 60-70 % bergeser sekarang
menjadi 82 %. Menghadapi ASEAN Community 2015 perlu adanya jembatan atara
dirjen peternakan dan dirjen pendidikan untuk membentuk kurikulum peternakan.
Sehingga mahasiswa peternakan Indonesia dapat bersaing dan lebih kompetitif.dan
tercapainya kedaulatan pangan. Menurut bapak Andang dari ISPI Peternakan
merupakan penyumbang dari ketahanan pangan hanya saja kurangnya pemenuhan
protein hewani. Acara ini ditutup dengan diskusi oleh peserta.
Focus Group Discussion mengusung tema “Menggagas
Kemandirian Peternakan” yang di moderatorin oleh Tarmidzi Taher selaku ketua
ISMAPETI. Diskusi FGD membahas beberapa perihal untuk menggagas Kemandirian
Peternakan berupa terwujudnya Kementerian Peternakan.Maka terbentuklah tim
adhoc dalam rangka mengusung berdirinya Kementerian Peternakan diantaranya : 1.
Yopie dari Unand, Padang, 2. Sigit darii Untad, Palu, 3. Tri Wahyu dari
Unibraw, Malang, 4. Fajri dari Unsri, Palembang, 5. Ajat dari UGM, Yogyakarta,
6. Yogie dari Unsoed, Puwokerto, 7. Bobi dari Unpab, Medan, 8. Danang dari IPB,
9. Dika dari Unib, Bengkulu, 10. Slamet dari Unud, Bali, 11. Hanafi dari UIN
Suska, Riau
Tim adhoc ini bertugas untuk menyusun naskah akadamik
yang nantinya mengawali teman-teman untuk melakukan ekspansi dalam rangka
mewujudkan berdirinya Kementerian Peternakan. Oleh karenanya, menjadi sangat
baik jika peternakan diurus dalam satu lembaga khusus, dalam lembaga
kementerian peternakan. Sebuah harapan yang harus diperjuangkan dengan penuh
konsisten. Pada akhir acara FGD ditutup dengan pemotongan tumpeng dan
beberapa games menarik.
Acara Diesnatalis selanjutnya adalah sharing bersama
alumni ISMAPETI yang hadir pada malam itu diantaranya Mantan Ketua PB ISMAPETI
2008-2010, Bang Jefri dari Udayana Bali, Mas Galih dari IPB, dari Unsoed ada Mas
Bayu ; Mas Farid, dan Mas Teguh.
Kemudian acara pada hari terakhir tanggal 19 April 2014
adalah talkshow dari TROBOS yang bertemakan “Menumbuhkan Jiwa Enterpreunership
di Kalangan Mahasiswa”. Talkshow dari TROBOS dihadiri oleh Ketua Perkumpulan
Peternak Unggas Nusantara (PPUN) dan perwakilan dari majalah TROBOS.
“Apabila ingin membangun bisnis peternakan yang
mandiri, maka kita harus menguasai budidaya”, ketua PPUN. Sebenarnya kita
memiliki peluang dalam bisnis perunggasan karena konsumsi perkapita di
Indonesia menigkat dan harga terjangkau. Syarat menjadi peternak yaitu mampu
melakukan budidaya, manajemen pemeliharaan bagus, lokasi kandang tepat, recording
baik dan persiapan kandang yang baik. Kendala yang dihadapi menjadi pengusaha
di bidang ungags adalah bayangan harga jual mahal. “Apabila ingin menjadi
pengusaha muda maka janganlah pernah ragu-ragu”.
Acara Diesnatalis ISMAPETI
ditutup oleh Fieldtrip ke MT. Farm yaitu sebuah peternakan kambing dari
hulu-hilir yang berdiri sudah cukup lama dan semakin berkembang hingga
mengekspor ke negara lain. Keseluruhan acara Diesnatalis ISMAPETI ke 31
disambut dengan antusias oleh para peserta. Selamat Ulang Tahun ISMAPETI yang
ke 31, semoga semakin jaya dalam memajukan Peternakan Indonesia. Salam Cinta
dari Ujung Kandang ! (n)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar